Powered by Blogger.
RSS

Percaya Saja

Terlalu lama sendiri
Sudah terlalu lama aku asyik sendiri~


Hahaha. Jangan ditanya berapa lama aku sendiri, sudah basi, kasih makan kucing aja :D


Dalam rentang waktu sendiri itu dan sampai sekarang -ya aku belum bisa badminton lawan Butet-Owi. Tahulah maksudnya- nggak sedikit sahabat, temen, dosen, sepupu, budhe, pakdhe, om, tante, simbah, lurah, camat, dan banyak lagi yang sok perhatian, sok peduli, sok mesake dll., dsb., dst. yang sebenarnya tujuannya cuma satu. Ngece aku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Move on?

Move on, hijrah, pindah.

Hingga pada saat kita menjumpai sebuah akhir –apapun bentuk akhirnya– sekonyong-konyong alam berserta konspirasinya yang menyeluruh tak henti-hentinya melolongkan sebuah suara. Suara yang tertuju pada jiwa-jiwa yang baru saja menyelesaikan satu chapter hidupannya. Suara-suara yang menuntut, padahal begitu sulit dijadikan nyata, bahkan sekedar untuk dapat dimengerti.

 Suara itu, move on.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dia Datang



Dia datang. Malu-malu mengetuk pintu yang sediakala memang dicipta untuknya. Dengan segala pesona yang mampu menjerat siapa saja untuk terperosok jauh ke dalam imajinasi yang dia pacarkan. Sama seperti sebelum-sebelumnya. Dia tak pernah mengingkari. Dia selalu datang tepat pada waktunya. Di tempat yang sama di waktu yang sama. Dia kembali.


Sore ini mendung menggelayut di langit tinggi. Gerimis romantis menggema, mengiringi datangnya senja yang tak kunjung menampakkan diri. Enggan berpeluk dengan dingin yang berhembus mesra. Tapi, sedikitpun tak menyurutkan niatannya untuk tetap tinggal.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Berkawan Jarak



Puluhan kilometer di ufuk timur. Di mana matahari menyapamu lebih cepat. Seruan adzan subuh membangunkanmu lebih pagi. Dan laju waktu berputar lebih cepat di tempatmu. Kurang lebih dua menit. Untuk setiap hal, segalanya menghampirimu lebih cepat dibandingkan aku, di tempatku. Solo-Jogja, memberikan ruang puluhan kilometer dan jeda dua menit untuk setiap halnya bagi kita berdua.

Sedikit keraguan ketika menyebut ini sebagai sebuah hubungan jarak jauh. Jogja-Solo, bagi mereka pejuang jarak jauh sejati, jarak di antara kita tak ubahnya butiran debu di Bimasakti. Begitu kecil hingga tak kasat mata. Tapi tetap saja, bagi kita yang sedang dihanyutkan oleh dunia, Jogja-Solo bagaikan Merkurius-Venus. Jauh, teramat jauh.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pergilah. Hilang. Lenyap.



Hai, izinkanlah aku mengurai sedikit cerita tentang kita.

Apa kabar? Bagaimana kehidupanmu, baik? Kuharap. Rasanya lebih baik begitu, melegakan mendapati kehidupanmu baik-baik saja. Sekalipun tanpa aku di dalamnya.

Tak pernah aku membayangkan kalau setelah sejauh ini aku akan kembali berjumpa denganmu. Ada binar yang memang tak dapat kusembunyikan di mataku. Badai rindu yang membuncah perlahan menenang menyadari bahwa kini kamu nyata ada di hadapanku. Tak lagi semu, bagai khayalan-khayalan pagiku yang sempat menyiksa beberapa waktu lalu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS