Puluhan
kilometer di ufuk timur. Di mana matahari menyapamu lebih cepat. Seruan adzan
subuh membangunkanmu lebih pagi. Dan laju waktu berputar lebih cepat
di tempatmu. Kurang lebih dua menit. Untuk setiap hal, segalanya menghampirimu
lebih cepat dibandingkan aku, di tempatku. Solo-Jogja, memberikan ruang puluhan
kilometer dan jeda dua menit untuk setiap halnya bagi kita berdua.
Sedikit
keraguan ketika menyebut ini sebagai sebuah hubungan jarak jauh. Jogja-Solo,
bagi mereka pejuang jarak jauh sejati, jarak di antara kita tak ubahnya butiran
debu di Bimasakti. Begitu kecil hingga tak kasat mata. Tapi tetap saja, bagi
kita yang sedang dihanyutkan oleh dunia, Jogja-Solo bagaikan Merkurius-Venus.
Jauh, teramat jauh.