Powered by Blogger.
RSS

Gemuruh Rindu



Teruntuk,
Kamu yang rindunya adalah kepastianku.


Hai, apa kabar?
Tidakkah kamu merindukan aku? Bukan, maksudku, masihkah kamu mengingatku? Ah, iya.. cukup lama memang kita tidak saling bertemu, bertukar kabar, saling perhatian, dan berbagi keceriaan,  seperti… dulu.

Aku ulangi, apa kabar? Semoga kesehatan dan kebahagiaan selalu membersamaimu.
Nyatanya, inilah satu-satunya kesemogaan yang masih berani aku semogakan untukmu.

Berkerutkah keningmu membaca suratku ini? Betapa aku ingin mengelus dan mengusap kerutan yang selalu muncul di keningmu tiap kali kebingungan melanda. Iya.. maaf.

Entah apa yang membawaku menuliskan ini padamu. Hanya saja, aku senang menuliskan tentangmu dan untukmu. Kamu tahu betul, bukan, kebiasaanku lima tahun terakhir?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS