Powered by Blogger.
RSS

HUJAN

Bagaikan berada di planet antah berantah yang jauh dari pusat tata surya, sepanjang hari ini sinar matahari belum menghampiri bumi tempatku berada.. *ceilahh basa ku yaa haha*

Iya, jadi sepanjang pagi siang dan sekarang sore udah mulai beranjak malam gerimis dan hujan tak henti-hentinya mengguyur bumiku, setelah sekian lama kemarau yang berontak menjadi gersang dan kering. Ahhh, aku lupa kapan terakhir kali hujan di musim yang lalu. Kapan dingin yang seperti ini terakhir kali menyergap tubuhku. Bau tanah kering yang tersiram hujan pertama. Petir yang menyilat-nyilat puluhan bahkan ratusan kilo diatas sana. Ahhh, sudah lama sekali rasanya. Musim kemarau benar-benar terlampau panjang. Melewati batas, melupakan kebiasaan.

Hari ini langit tak henti-hentinya menghujam bumiku. Sebenarnya ini bukan hujan pertama di (lets say) pergantian-awal-musim ini. Tapi boleh dibilang inilah hujan yang “benar-benar” hujan di awal musim ini. Dingin yang sejak pagi menyergap tubuh sepertinya enggan untuk sejenak memberikan waktu kepada kehangatan. Bau tanah yang seperti campuran kopi dan tanah liat mengisyaratkan bahwa musim benar-benar berganti menuju yang seharusnya. Kilatan petir yang masih malu-malu mulai terdengar menyapa diatas sana. Sudah lama sekali. Lama sekaliii. Sejak hujan tak pernah lagi muncul di musim yang lalu.

Aku suka musim hujan. Aku suka saat-saat seperti ini. Saat bunyi bertemunya air dan atap, air dan ranting pepohonan, air dan jalanan mewakilkan seluruh getaran dalam pita suara benakku. Saat bau kopi yang menjelma menjadi bau tanah liat menenangkan seluruh degupan dalam jantungku. Saat dingin yang amat sangat terkadang tanpa permisi menyusup kedalam seluruh ragaku melelapkan ku dalam kedamaian. Aku menyukai musim hujan. Sama seperti halnya aku menyukaimu yang terbang jauh bersama hujan. Aku rindu musim hujan. Sama seperti halnya aku merindukanmu yang tak pernah lagi muncul dikehidupanku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS